FAKTA KAROMAH ABUYA UCI CILONGOK BANTEN
Ulama Paku Banten sekaligus Wali Allah Paku Bumi Pulau Jawa - Kyai Yg Pernah Didatangi Imam Ghozali dan Ir Soekarno
Abuya Uci Turtusi Cilongok, Tangerang - Banten adalah sosok Ulama Kharismatik sekaligus Paku Tanah Banten pada masanya.
Muballigh kondang Banteng yang satu ini, merupakan pengasuh sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah yang
didirikan oleh ayahandanya Abuya Ahmad Dimyati Cilongok.
Abuya Uci adalah salah satu Ulama kebanggan Tanah Banten yang Al-Aalim Al-'Allaamah Al-Kaamil Al-Waro' dari pondok pesantren
Al-Istiqlaliyyah yang terletak di kampung Cilongok, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Siapa yang
tak kenal akan sosok Abuya Uci yang begitu terkenal dengan ketinggian ilmu agamanya, bahkan dari segi karomah pun sudah banyak
orang yang membuktikan dan menyaksikannya.
Beliau berguru ke beberapa Ulama Ternama diantaranya yaitu Ayahnya sendiri Abuya Dimyati Cilongok, Abuya Dimyati Cidahu, Abuya
Yusuf Caringin dan beberapa Ulama ternama lainnya. Semasa hidupnya Beliau begitu masyhur sebagai Ulama yang sangat harum
namanya, kemasyhuran namanya hingga ke daerah luar pulau jawa bahkan mancanegara.
Abuya Uci termasuk sahabat karib Gus Dur dan Habib Luthfi bin Yahya. Semasa hidupnya, Presiden Republik Indonesia ini kerap
kali menyambangi kediamannya, begitupun dengan Habib Luthfi bin Yahya. Hal ini menandakan bahwa Abuya Uci adalah sosok Kyai
yang istimewa. Bahkan ketika Gus Dur mengisi acara di Ponpes Babakan Ciwaringin Cirebon, Beliau berkata bahwa ada 5 Kyai yang
menjadi Paku Bumi Tanah Jawa setelah tahun 1990, diantaranya yaitu Gus Miek Ploso Kediri Jawa Timur, KH. Ahmad Muzaki Jember
Jawa Timur, KH. Syarif Wonopringgo Pekalongan Jawa Tengah, Mama Qosim Gunung Jati Cirebon Jawa Barat dan Abuya Uci Turtusi
Cilongok Tangerang Banten.
Selain menjadi kebanggaan Tanah Banten, Abuya Uci juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bangsa Indonesia. Dengan
keistimewaan yang diberikan Allah kepasa Abuya Uci, hati ummat Islam merasa rindu untuk bertemu dan sikaturrohim dengan sosok
Ulama yang satu ini. Kepiawaiannya menyampaikan dan mengajarkan ilmu agama debgan ikhlas membuat tausiyah yang Beliau
sampaikan sangat jelas dan mudah dipahami oleh para jamaah, sehingga nama Abuya Uci masyhur hingga Seantero Nasional. Itulah
sebabnya tak heran jika semasa hidupnya Beliau dijuluki sebagai RINJANI DI PULAU JAWA. Berikut 6 Fakta Karomah Abuya Uci
Turtusi Cilongok Tangerang Banten yang berhasil dihimpun oleh JEJAK PARA WALI :
Kisah karomah Abuya Uci selengkapnya simak di yutube JEJAK PARA WALI
Demikian sekilas biografi dan beberapa Karomah Abuya Uci Turtusi Cilongok Tangerang Banten. Sosok Ulama yang sangat zuhud dan
waro' dalam menjalani kehidupannya. Beliau wafat pada hari Selasa, 6 April 2021. Kepemimpinan ponpes Al Istiqlaliyyah pun
bergeser ke adik kandungnya yakni Abuya KH. Thohawi Romli / Abah Entoh.
Mari bersama sama kita bacakan Surat Al Fatihah yang dikhususkan kepada Abuya Uci Turtusi bin Abuya Ahmad Dimyati Cilongok.
Semoga kita semua diakui sebagai murid Beliau hingga kelak Allah kumpulkan kita bersama Beliau di surgaNya. Aamiin Yaa
Robbal'aalamiin.... Alfaatihah...
۞ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ ْعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ ۞
ربّ فانفعنا ببركتهم (أولياء الله تعالى) واهدنا الحسنى بحرمتهم وأمتنا في طريقتهم ومعافاة من الفتن. آمين (استجب) ياالله🤲
7 TANDA BATINMU LELAH 1. Mudah tersinggung. 2. Menjadi tidak sabaran dan mudah marah. 3. Tidak termotivasi untuk melakukan sesuatu bahkan pada hal yang biasanya antum sukai. 4. Sering gelisah atau ketakutan akan banyak hal secara berlebihan, khususnya masa depan. 5. Sering rasanya ingin menangis tiba-tiba dan merasakan kesedihan tanpa tau sebabnya. 6. Mulai terasing dengan sekitar, merasa sendirian di tengah keramaian dan lebih asik membayangkan kehidupan ideal yang kita ciptakan di dalam pikiran. 7. Tidur mulai tidak merasakan nyenyak dan saat bangun tidak bugar. Maka itu adalah tanda jiwa atau batin tengah kelelahan. Saran terbaik adalah.. Hentikan sejenak aktivitas yang menyita banyak waktu.. lalu luangkan waktu untuk mengistirahatkan jiwa Caranya?? Tidak ada dokter yang bisa mengobati sang jiwa kecuali yang memiliki jiwa Perbanyaklah berdo'a bermunajat. Wudhu, gelar sajadah, lalu sholat meski hanya 2 rakaat. Setelah itu jangan beranjak. Duduk saja. Nikmati.. meski itu hanya ...




Komentar
Posting Komentar
Terimakasih sudah memberikan saran dan comentar